Usia remaja sangat rentan mengalami gangguan kesehatan mental penyebabnya sangat beragam mulai dari problematika yang berasal dari lingkungan keluarga, himpitan ekonomi hingga masalah akademik. Bonus demografi dengan rentang 2020-2030 perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak dengan melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk peningkatan pengetahuan sehat mental siswa Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) 27 berbasis aplikasi merupakan salah satu solusi yang dipilih.
Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 08 Juli 2024 di Universitas Budi Luhur, siswa diberikan sosialisasi pengetahuan pentingnya kesehatan mental, cara menanggulanginya sehingga tidak berkelanjutan sehingga dapat dengan mudah diatasi tanpa berlarut-larut menjadi masalah yang besar. Narasumber kesehatan mental adalah seorang konselor Ibu Saskia Lydiani, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan penggunaan aplikasi Smart Senyum untuk melakukan deteksi dini kesehatan mental siswa yang disampaikan oleh Ibu Nawindah sekaligus sebagai ketua pelaksana dengan 2 orang dosen yaitu ibu Retno Wulandari, S.Kom, M.Kom dan Ibu Mulyati, M.I.Kom.
Siswa yang hadir pada kegiatan ini melakukan deteksi dini dengan Aplikasi Smart Senyum yang hasilnya dapat diketahui oleh Bapak/Ibu guru untuk mendapatkan respon lebih lanjut. Output aplikasi berupa laporan jumlah siswa sehat dan terdeteksi mengalami gangguan kesehatan mental psikotik yang dapat digunakan sebagai pendukung dalam pengambilan keputusan.
Harapannya dengan kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi siswa, Bapak/Ibu guru serta Ibu Kepala Sekolah SKB 27 Petukangan Selatan Jakarta Selatan dan aplikasi Smart Senyum dapat terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.