Salam Budi Luhur !!
Tim Dosen dari Universitas Budi Luhur (UBL) Jakarta melakukan Program Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM), dengan mengembangkan Bank Sampah pada perumahan Puri Cinere Hijau (PCH) di kelurahan Rangkapan Jaya Baru, kecamatan Pancoran Mas, Depok. Kegiatan ini merupakan perwujudan dari perolehan Hibah Program Kemitraan Masyarakat dari Kemenristek-BRIN yang berhasil diraih oleh tim dosen tersebut pada awal tahun 2021. Tim dosen Universitas Budi Luhur, yang beranggotakan Ibu Reva Ragam Santika, S.Kom., M.Kom., M.M. dan Ibu Anita Diana, S.Kom. M.Kom dari Fakultas Teknologi Informasi, serta Ibu Elizabeth Ginting, S.E., M.M. dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, melakukan serangkaian kegiatan program kemitraan masyarakat sebagai pengabdian pada masyarakat sejak awal tahun 2021. Rangkaian kegiatan ini meliputi beberapa tahapan kegiatan, yaitu pembangunan Pondok Bank Sampah Terpadu PCH, pembangunan mesin bermetode pirolisis yang mengolah sampah plastik menjadi cairan minyak setara bahan bakar premium, serta pembuatan aplikasi mobile e-waste untuk pengelolaan administrasi bank sampah PCH.
Kegiatan pembangunan Pondok Bank Sampah Terpadu PCH, bertujuan agar Bank Sampah PCH memiliki tempat yang permanen untuk melakukan kegiatan operasional bank sampah, sebagaimana keadaan selama ini mengharuskan Bank Sampah Terpadu PCH berpindah-pindah lokasi karena belum memiliki tempat yang tetap. Hal ini sangat menyulitkan pengurus BS PCH, ketika melakukan penimbangan dan kegiatan operasional Bank Sampah. Pondok Bank Sampah Terpadu PCH dibangun di area PCH Garden, yang dimulai sejak awal bulan Mei 2021, setelah melewati proses diskusi dan mencapai kesepakatan bersama serta koordinasi dengan warga dan pengurus BS PCH.
“Akhirnya kami mempunyai Pondok Bank Sampah PCH, dan alhamdulilah semua berkat bantuan dari tim dosen Universitas Budi Luhur bekerjasama dengan Kemenristek-BRIN. Semoga apa yang telah diusahakan oleh tim dosen Universitas Budi Luhur ini, bisa berkelanjutan dan berkembang serta dimanfaatkan sebaik-baiknya.” ujar Bu Yusi Fajarwati selaku ketua RT 06 PCH merangkap ketua Bank Sampah PCH.
Kegiatan selanjutnya, agar sampah-sampah plastik dapat dirangkai dan memiliki nilai tambah serta dapat menjadi rupiah melalui proses penjualan, maka diadakan pelatihan pengolahan sampah rumah tangga plastik (sachet kopi, deterjen) menjadi produk kerajinan tangan bernilai jual tinggi, seperti tas, dompet, tempat tisu, dll. Pelatihan ini diadakan 2x dengan dipandu dari tim Bank Sampah Budi Luhur. Sebagai kelanjutan dari kegiatan ini, diadakan pelatihan strategi pemasaran dan penggunaan media sosial untuk penjualan produk kerajinan tangan dari bank sampah. Sehingga ibu-ibu rumah tangga dan pengurus BS PCH dapat memanfaat media sosial dengan strategi pemasaran yang baik, untuk menjual produk kerajinan tangan dari Bank Sampah. Dari hasil penjualan ini, diharapkan dapat menambah pendapatan ekonomi rumah tangga.
Tahapan kegiatan berikutnya adalah pembangunan mesin menggunakan metode pirolisis, akan mengolah sampah plastik menjadi cairan minyak setara bahan bakar premium, sehingga penggunaan bahan bakar dapat diganti dengan menggunakan bahan bakar yang dihasilkan dari mesin pirolisis. Salah satunya untuk mesin pemotong rumput yang digunakan warga. Dengan demikian dapat membantu warga dalam menghemat pengeluaran operasional warga, khususnya pada pos pengeluaran bahan bakar.
Rangkaian kegiatan akhir adalah pembuatan aplikasi mobile e-waste yang diperlukan untuk pengelolaan administrasi bank sampah PCH. Aplikasi ini dapat menunjang kebutuhan bank sampah terutama terkait pengelolaan data sampah, data nasabah, pencatatan transaksi penimbangan sampah, hingga penarikan dana nasabah. Aplikasi berbasis mobile ini, tentu mempermudah pengurus dan nasabah BS PCH untuk melakukan pencatatan transaksi dan pengelolaan administrasi bank sampah PCH.
“Kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Tim Dosen Universitas Budi Luhur, yang telah mewujudkan impian kami untuk memiliki Pondok Bank Sampah yang mandiri. Selain itu, kami juga sangat terbantu dengan berbagai program kemitraan yang dilakukan, mulai dari pelatihan pengolahan sampah menjadi kerajinan tangan, pelatihan pemasaran untuk penjualannya, pembuatan mesin pirolisis yang mengolah sampah plastik menjadi cairan minyak setara bahan bakar, sampai pembuatan aplikasi yang diciptakan khusus untuk BS PCH. Semoga kedepannya kami bisa menjaga dan mengembangkan apa yang telah diupayakan untuk kami. Terima kasih Universitas Budi Luhur.” lanjut Bu Yusi Fajarwati.
Tujuan dari rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan alternatif terkait strategi dalam pengelolaan sampah dengan memberikan edukasi kepada warga melalui pengelolaan bank sampah yang mampu meningkatkan kepedulian masyarakat agar bersahabat dengan sampah dan untuk mewujudkan kestabilan lingkungan hidup dengan lebih baik. Keseluruhan kegiatan ini dapat memberikan manfaat secara sosial, ekonomi, dan lingkungan dari pengolahan sampah yang dikumpulkan warga dan nasabah di Bank Sampah PCH.
Kegiatan program kemitraan masyarakat ini dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan penuh dari Kemenristek-BRIN atas Dana Hibah Program Kemitraan Masyarakat, DRPM Universitas Budi Luhur terutama Bapak Krisna Adiyarta dan Ibu Titin Fatimah, Fakultas Teknologi Informasi beserta manajemennya, serta rekan-rekan dosen FTI yang membantu program kemitraan masyarakat ini, Tim Bank Sampah Budi Luhur, terutama Umi Tutik Asmawi, Fiqro dan Brien De Gala. Tak lupa dukungan dari segenap Pengurus Bank Sampah PCH, terutama Bu Yusi Fajarwati, Bu Yayuk Iswanti, Bu Monalisa Dewi, Bu Lina, Bu Endah yang telah bersedia menjadi mitra dalam kegiatan program kemitraan masyarakat periode 2021. Serta tak lupa dukungan dari segenap warga Puri Cinere Hijau, terutama Bu Yusi Fajarwati selaku ketua RT, Bu Sri Nuriyati (Bu Jazuri), Bu Lucky, Bu Retno, Bu Ayie (Nurjanah), Bu Niamah, Bu Evaline, Bu Lala (Zulaiha) dan segenap warga Puri Cinere Hijau.
—
Tetap jaga kesehatan dan mari kita terus dukung pencegahan penyebaran Covid-19 dengan melakukan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi).