Salam Budi Luhur!!
Pengelolaan sampah berbasis masyarakat merupakan salah satu upaya untuk mengurangi dan mengelola sampah. Untuk membuat masyarakat berperan aktif dan berkesinambungan dalam pengelolaan sampah diperlukan organisasi yang beranggotakan masyarakat dan menjalankan pengelolaan dan pemanfaatan sampah secara bersama dan akan memberikan bermanfaat bersama. Sampah dapat dihasilkan dari kegiatan produksi maupun kegiatan konsumsi, berarti dapat dihasilkan oleh produsen maupun konsumen. Upaya pengelolaan sampah pada kegiatan produksi dilakukan terutama dalam rangka meningkatkan produktifitas, terutama produktifitas input material yang digunakan. Dari sisi konsumsi, sumbangan konsumen terhadap timbulan sampah otomatis akan bertambah dengan bertambahnya jumlah manusia. Jumlah timbulan sampah meningkat tidak hanya dalam jumlah, tetapi juga pada jenisnya. Pertambahan jumlah penduduk memberikan kontribusi peningkatan timbulan sampah dalam jumlah maupun dalam jenis. Jenis sampah yang dihasilkan ditentukan oleh pola konsumsi dan perilaku penduduk dalam mengelola sampah. Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Bhakti Asih Tangerang Merupakan Lembaga Pendidikan Yang Telah Lama Berdiri Di Tengah-Tengah Masyarakat. PKBM Bhakti Asih ini beralamat di Jalan Raden Fatah Rt.003/10 No.7 Sudimara Barat, Ciledug Kota Tangerang Provinsi Banten.
PKBM Bhakti Asih terdiri dari 3 orang guru, 208 orang siswa laki-laki, 110 siswa perempuan dan 14 rombongan belajar dengan luas tanah yang dimiliki 550 M2. Kondisi siswa saat ini belum ada pelatihan-pelatihan tentah sampah. Bagaimana sampah itu dikelola agar mampu menghasilkan nilai ekonomi. Untuk itu perlu diajarkan kepada para siswa bahwa berkreasi tidak harus menggunakan bahan/komponen baru, melainkan kita juga bisa memanfaatkan bahan-bahan yang sudah tidak lagi terpakai atau bahkan bahannya diperoleh dari sampah yang tadinya hanya dilihat sebelah mata untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga menjadi produk yang bisa dilirik oleh banyak mata. Tidak hanya itu, pemanfaatan limbah/sampah yang tak terpakai ini diharapkan dapat menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi yang pada akhirnya dapat menjadi peluang usaha.
Oleh karena itu sekolah berharap ada kerja sama lanjutan dengan perguruan tinggi (Universitas Budi Luhur) dalam hal transfer pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengatasi persoalan limbah plastik. Plastik adalah material yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Di lingkungan sekolah, pengelolaan sampah membutuhkan yang perhatian serius. Dengan komposisi sebagian besar penghuninya adalah anak-anak (warga belajar) tidak menutup kemungkinan pengelolaannya pun belum optimal. Namun juga bisa dipakai sebagai media pembelajaran bagi siswa-siswinya. Salah satu parameter sekolah yang baik adalah berwawasan lingkungan.
Dengan menjadikan peduli lingkungan sebagai paradigma, etika dan perilaku kehidupan bagi warga sekolah, maka segala aktivitas akan selalu memperhatikan kesehatan individu dan lingkungan sekitarnya. Dengan demikian terciptalah lingkungan bersih, indah, nyaman dan menyehatkan yang pada gilirannya dapat menuju kualitas lingkungan hidup yang layak bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lain dan ini dapat merangsang warga sekolah dan tamu betah di sekolah serta memberikan keteladanan kepada masyarakat tentang kepedulian dan tanggung jawab dalam menciptakan lingkungan asri dan menyehatkan.
Lewat kegiatan-kegiatan ini semua warga sekolah (terutama para siswa) akan memperoleh pendidikan lingkungan hidup dalam bentuk wawasan/pengetahuan dan keterampilan untuk mengaplikasikannya serta pembiasaan perilaku/pembentukan budaya. Mereka tidak hanya sekedar tahu tetapi mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan utama diarahkan pada terwujudnya sekolah sebagai sumber belajar pendidikan lingkungan hidup.
Dalam hal ini kami melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan memilih topik mengenai penyuluhan pengelolaan dan pemberdayaan sampah. Terlaksanannya kegiatan pengelolaan dan pemberdayaan sampah berupa pemanfaatan bahan bekas (pembuatan kerajinan tangan, media pembelajaran siswa dan kertas daur ulang) yang berasal dari sampah kantong plastic, tutup botol bekas, botol bekas, daun/happa, serta bungkus minuman kemasan.
Pelaksana dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa Penyuluhan Pengelolaan Sampah Plastik Dengan Konsep Zero Waste Bagi Siswa Siswi PKBM Bhakti Asih Tangerang adalah Windarto, M.Kom, (Dosen Fakultas Teknologi Informasi), Martini, SE., M.Akt, (Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis), dan Naufal Aziz Saksena (NIM : 1711500882 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi). Kegiatan Penyuluhan ini dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2020 pukul 19.30 WIB – selesai secara online melalui aplikasi Zoom Meeting dengan jumlah peserta yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari 31 orang peserta didik pada kegiatan penyuluhan.
Kegiatan penyuluhan semacam ini membawa dampak baik dalam upaya pemanfaatan dan pengelolaan sampah, hal ini nampak dari respon positif yang diberikan oleh para peserta sepanjang mengikuti kegiatan pelatihan. Dari pengamatan sepanjang penyuluhan, dapat terlihat bahwa pemahaman peserta terhadap materi sudah baik dan peserta mampu menerapkan materi dalam penyuluhan yang diberikan. Waktu penyuluhan dirasakan terlalu singkat bagi peserta, mereka merasa membutuhkan bimbingan lebih intensif agar dapat menpraktekkan bagaimana cara memanfaatkan dan mengelola sampah.