Salam Budi Luhur !!
India, 24 Januari – 05 Februari 2020. Untuk mewujudkan Indonesia yang maju adalah dengan kerja nyata dan memiliki SDM yang unggul. Dalam pidatonya yang mengusung tema Kampus Merdeka, Nadiem Makariem atau yang ingin disapa “Mas Menteri” menyampaikan bahwa, “Tidak ada inovasi tanpa kolaborasi”. Perguruan Tinggi yang memiliki kerja sama dengan top 100 universitas internasional berdasarakan QS Ranking, merupakan salah satu indikator untuk mewujudkan percepatan inovasi dalam dunia pendidikan.
Dalam hal ini Universitas Budi Luhur telah melakukan kolaborasi dengan perguruan tinggi di luar negeri., yaitu dengan Acharya Institute. Kerja sama yang dilakukan sejak tahun 2018 ini telah memberikan banyak keuntungan yang didapatkan oleh para pihak. Baik dari pihak Acharya Institute yang telah melaksanakan seminar dan student visit di Universitas Budi Luhur, begitu juga sebaliknya.
Sepuluh hari mengikuti program Collaborative Activities di Acharya Institute of Bengalore India memberikan pengalaman tersendiri bagi Dosen dan Mahasiswa-mahasiswa Universitas Budi Luhur yang mengikuti program tersebut. Dra. Ririt Roeswidiah, M. Kom, yang bertindak sebagai dosen pendamping menceritakan pengalamannya selama mengikuti program exchange expert or lecturer di kampus yang terkenal dengan para doctor di bidang Teknologi Informasinya itu. “Mahasiswa-mahasiswa di Acharya itu sangat memerhatikan ketika saya mengajar, mereka juga sungguh-sungguh ketika belajar dan mengerjakan tugas. Betapa kelas itu sangat hidup ketika saya mengajar di sana. Anak-anak kita juga ikut terbawa positive vibes tersebut, mereka jadi lebih semangat lagi dalam belajar.”, ujar Miss Ririt.
Para mahasiswa yang mengikuti program studi visit ini terdiri dari mahasiswa lintas prodi, yaitu dari prodi Teknik Informatika Fakultas Teknik Informasi serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis, prodi Managemen, IBMS (International Business Management Study). Ada sebelas mahasiswa Universitas Budi Luhur turut serta dalam program tersebut. Mereka juga mengunjungi salah satu perusahaan mobil ternama yaitu Volvo Contraction Equipment. Beberapa program yang sudah dijalani tentu saja diantaranya ada pertukaran budaya. Kesebelas mahasiswa tersebut diajarkan tarian tradisional India lengkap bersama atribut pakaiannya. Adapun mahasiswa yang diterima adalah:
Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika
- Fahar Baswara Widyadhana
- Abid Rafi Nur Hastama
Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi
- Anindya Susi Kirana
- Kenny Linrdi Lim
- Salsabila Putri Abdullah
“Belajar di India itu menyenangkan dan diluar ekspektasi kami. Selama ini kami mengira India itu identical dengan hal-hal yang kurang baik seperti kejahatan di lingkungan sekitar, tetapi prasangka kami ini salah. Justru baru itu kami tahu bahwa mereka sangat disiplin, bagus kinerjanya selama perkuliahan, dan juga lingkungannya aman. Kami diperlakukan seperti raja, apa yang kami butuhkan dapat difasilitasi oleh mereka, ujar Tahta madhandira surya, mahasiswa IBMS, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Budi Luhur.
Foto diatas merupakan dokumentasi ketika Ibu Ririt beserta Mahasiswa Universitas Budi Luhur mengenakan pakaian tradisional India (Saree) untuk Mahasiswi dan Kurta untuk Mahasiswa. Jadi, para mahasiswa yang telah mengikuti program study visit ke India itu telah membuktikan bahwa mereka adalah mahasiswa merdeka. Mahasiswa yang merdeka bisa merasakan kuliah di luar negeri.